Kebutuhan akan peralatan industri semakin meningkat seiring bertambahnya pabrik dan kawasan industri di berbagai pelosok daerah di Indonesia, karena itulah bisnis peralatan industri masih terbuka sangat lebar mengingat tingkat permintaannya yang cukup tinggi.
Namun, bisa dibilang bisnis ini cukup kompleks dibandingkan bisnis lainnya karena dibutuhkan beberapa pemahaman mulai dari pemesanan barang hingga pengiriman barang ke tempat klien. Nah, supaya kamu tidak penasaran, sebaiknya simak informasi mengenai langkah-langkah memulai bisnis trading peralatan indsutri berikut ini :
Pahami Fungsi dan Spesifikasi Setiap Jenis Barang
Setiap bidang industri tentunya menggunakan barang yang berbeda-beda seperti thermomter, data logger, inclinometer, piezometer, sensor lvdt, sensor acceleremoter, weather station, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, kamu harus pahami setiap jenis barang atau peralatan industri yang akan kamu jual. Jangan sampai ketika ada calon konsumen yang menanyakan spesifikasi barang, kamu malah bingung mencari jawabannya.
Tentukan Segmen Pasar
Setelah paham dengan barang yang akan kamu jual, selanjutnya adalah menentukan segmen pasar yang kamu bidik. Setiap peralatan atau barang pasti memiliki segmen pasar atau bidang industry yang berbeda. Misalkan, barang inclinometer dan piezometer untuk target pasarnya adalah perusahaan geoteknik dan kontraktor, sedangkan untuk datalogger temperature biasanya dibutuhkan untuk perusahaan yang memiliki gudang pendinging dan gudang penyimpanan seperti industry frozen food, otomotif, dan lainnya.
Cari Vendor yang Tepat
Tahap berikutnya mencari vendor yang mampu menyuplai barang yang dibutuhkan. Carilah vendor yang produksi langsung alat industri. Ada baiknya kamu melakukan survey ke pabrik vendor yang akan kamu ajak kerjasama.
Jika vendor berasal dari luar negeri, kamu bisa browsing mencari informasi seputar vendor tersebut atau minta saja katalog dan video proses produksinya. Pelajari juga jangka waktu dan metode pengiriman serta penyediaan stok barang untuk setiap vendor.
Pelajari Sistem PO dan Pembayaran
Alur mulai dari terjadinya kesepakatan pemesanan barang, pembayaran hingga pengiriman barang ke tempat konsumen harus kamu pelajari secara detail. Tanyakan kepada pihak vendor mengenai jangka waktu pengiriman barang ke tempat kamu.
Kamu tetapkan juga sistem pembayaran untuk konsumen, apakah mereka harus bayar cash, bisa bayar mundur, skbdn, giro, dan lainnya. Pelajari juga kesepakatan dengan vendor ketika terjadi kerusakan atau komplain dari konsumen yang diluar kemampuanmu.
Jika semua sistem PO dan pembayaran hingga pengiriman sudah siap, maka bisnis trading milikmu dinyatakan siap berjalan.
Promosikan Bisnis
Supaya bisnis trading yang kamu miliki dikenal banyak orang, segera lakukan promosi. Tapi jangan asal promosi ya. Karena ini bisnis trading maka segmen pasarnya adalah industry atau perusahaan (B2B). Cara pemasarannya pun tidak sama dengan sistem B2C (Business to Customer) karena pemasaran B2C mengincar konsumen secara langsung, sedangkan B2B mengincar lini perusahaan.
Kamu bisa memanfaatkan website, email marketing, konten marketing, SEO sebagai sarana digital marketing untuk bisnismu. Selain itu, kamu bisa masuk ke jaringan situs B2B seperti indonetwork dan indotrading.
Dengan mengikuti dan memahami setiap langkah-langkah memulai bisnis trading peralatan industri , kamu tidak akan kesulitan ketika menghadapi berbagai macam kendala seperti menghitung biaya pengiriman, menangani komplain dari customer, pengembalian barang yang rusak dan lainnya.
Jalankan bisnismu dengan semangat dan fokus yang kuat, nantinya secara perlahan akan muncul ide-ide cemerlang untuk melakukan inovasi sehingga mampu memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap bisnismu, bahkan bisa melesatkan omset penjualan dengan cepat, pasti kamu mau dong…??