Seperti yang telah Anda ketahui bahwa jahe merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang sangat populer di Indonesia, rempah yang satu ini bahkan telah menjadi komoditi yang sangat penting di Indonesia. Jahe sering digunakan sebagai bumbu dapur atau penyedap dalam berbagai masakan, selain itu tanaman jahe ternyata juga dikenal sebagai salah satu tanaman obat yang sering ditanam di pekarangan rumah karena jahe memang memiliki khasiat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Jahe sangatlah mudah dikenali berkat rasanya yang sangat khas yakni sedikit pedas serta akan bisa menimbulkan rasa hangat di tubuh, hal ini membuat jahe menjadi salah satu jenis rempah yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di negara – negara beriklim subtropis, terutama pada saat musim dingin. Manfaat jahe yang begitu banyak membuat jenis rempah yang satu ini memiliki jumlah permintaan yang sangat tinggi di pasaran sehingga tentu saja akan menjadi peluang bagi Anda untuk memulai usaha budidaya jahe seperti berikut ini.
Tips Mudah Budidaya Jahe Agar Untung Besar
Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam budidaya jahe adalah pembibitan, tentu saja Anda harus bisa memilih bibit jahe yang berkualitas karena akan mempengaruhi hasil panen Anda nantinya. Alangkah baiknya jika bibit jahe yang Anda tanam telah memenuhi standar mutu yang dibuktikan dengan sertifikat, Anda bisa membeli bibit jahe di toko pertanian.
Hal berikutnya yang juga harus dilakukan dalam budidaya jahe adalah pengolahan media tanam, Anda bisa melakukan penggemburan tanah dengan menggunakan cangkul atau alat bajak. Anda juga harus membersihkan gulma ataupun rumput liar yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman jahe, selain itu Anda bisa memupuk lahan dengan menggunakan pupuk kandang atau kompos.
Setelah selesai menyiapkan lahan, maka selanjutnya Anda bisa melakukan penanaman, Anda bisa membuat lubang tanam sedalam kurang lebih 5 hingga 7 cm. Anda bisa menanam jahe dengan menaruh bibit rimpang secara rebah, perlu Anda ketahui bahwa waktu tanam yang paling baik untuk menanam jahe adalah pada saat awal musim penghujan yakni awal September atau Oktober.
Seperti yang telah Anda ketahui bahwa pemeliharaan menjadi salah satu proses yang sangat penting dalam usaha budidaya jahe, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan dalam proses pemeliharaan jahe antara lain pemupukan ulang, pembersihan gulma, serta penyiraman. Perlu Anda perhatikan bahwa tanaman jahe tidak membutuhkan banyak air sehingga Anda hanya perlu menyiramnya sehari sekali.
Proses pemanenan adalah saat yang paling dinantikan oleh para petani jahe, perlu Anda ketahui bahwa tanaman jahe telah memasuki masa panen apabila telah mencapai usia kurang lebih 4 bulan. Namun Anda juga bisa membiarkan tanaman jahe hingga berusia 10 atau 12 bulan, tanaman jahe yang telah siap untuk dipanen akan menunjukkan ciri daunnya berwarna kuning dan batangnya kering.
Jika Anda merasa tertarik untuk menggeluti usaha budidaya jahe, maka Anda bisa mempraktekkan beberapa cara yang telah diulas di atas.