Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan yang masih termasuk dalam genus Pangasius yakni kelompok ikan yang berkumis. Jenis ikan yang satu ini bisa Anda temukan dengan mudah di kawasan perairan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Ikan patin sendiri ternyata bisa tumbuh menjadi sangat besar, bahkan beberapa ikan patin yang hidup di Sungai Mekong memiliki panjang hingga lebih dari dua meter. Ikan patin dikenal sebagai salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Ikan patin memang biasa dikonsumsi di Indonesia, pasalnya ikan yang satu ini memang menjadi sumber protein yang sangat baik bagi tubuh manusia. Ikan patin juga mudah untuk diolah menjadi berbagai macam hidangan yang lezat sehingga Anda akan sering menemukan menu olahan ikan patin di berbagai rumah makan atau restoran. Ikan patin tergolong sebagai salah satu ikan yang jumlah permintaannya selalu tinggi sehingga membuat banyak orang tertarik untuk membudidayakannya, berikut akan kami ulas cara budidaya ikan patin di kolam tembok.
Langkah Budidaya Ikan Patin di Kolam Tembok Untuk Pemula
Perlu Anda ketahui bahwa usaha budidaya ikan patin bisa dilakukan di beberapa jenis kolam, salah satunya adalah kolam tembok. Jenis kolam yang satu ini lebih kokoh sehingga akan bisa bertahan lebih lama, Anda bisa mengisi kolam tersebut dengan menggunakan air yang bersih hingga ketinggian 40 hingga 50 cm, Anda juga bisa menebarkan kalium permanganat secara merata.
Hal selanjutnya yang juga sangat penting untuk Anda lakukan dalam usaha budidaya ikan patin adalah memilih benih. Tentu saja Anda harus memilih benih ikan patin yang berkualitas agar bisa tumbuh dengan optimal, benih yang berkualitas ditandai dengan tidak adanya cacat di tubuhnya, memiliki gerakan yang lincah, dan juga ukuran benih yang seragam sehingga masa panennya bisa serentak.
Pakan juga merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha budidaya ikan patin, Anda bisa memberikan pakan berupa pelet yang memiliki kandungan protein yang tinggi agar ikan patin bisa tumbuh dengan optimal. Ikan patin yang bobotnya belum mencapai 200 gram sebiknya diberi pakan dengan takaran 3 hingga 5 persen dari bobot tubuhnya untuk memicu pertumbuhannya.
Seperti halnya jenis ikan yang lain, ikan patin juga memiliki resiko untuk terserang berbagai macam penyakit. Oleh karena itulah maka Anda harus melakukan upaya pencegahan agar ikan yang Anda pelihara tidak terserang penyakit, Anda harus selalu memperhatikan kualitas air kolam yang digunakan. Selain itu pisahlah ikan patin yang terserang penyakit agar tidak menular.
Saat yang paling dinantikan dalam usaha budidaya ikan patin adalah proses pemanenan, perlu Anda ketahui bahwa proses panen ikan patin bisa dilakukan dengan dua cara yakni panen seleksi dan panen keseluruhan. Proses panen seleksi dilakukan dengan menimbang bobot ikan satu persatu, proses panen yang satu ini biasanya dilakukan jika ukuran ikan patin tidak seragam.
Jika Anda merasa tertarik ingin menggeluti bisnis budidaya ikan patin dengan media pemeliharaan kolam tembok, maka Anda bisa mempraktekkan beberapa cara yang telah disebutkan pada artikel di atas.