Mungkin Anda sering mendengar nama di balik sosok Susilo Wonowidjojo, beliau adalah bos Gudang Garam, perusahaan rokok yang namanya sudah sangat terkenal di negara Indonesia. Walaupun sudah termasuk sebagai konglomerat, namun beliau tetap merupakan seseorang dengan sosok yang ramah serta memiliki sifat yang menyenangkan dan juga tidak suka menganggap remeh orang lain, selain itu beliau juga memiliki sifat menghargai orang lain, walaupun beliau sudah termasuk orang yang sangat sukses dalam bisnis bahkan sudah masuk dalam kategori orang terkaya Indonesia versi Forbes.
Beliau pada saat ini sudah menjejaki usia 57 tahun, dan sudah dikaruniai 4 orang anak. Dan, beliau merupakan generasi penerus dari usaha yang dijalankan oleh ayahnya yaitu Surya Wonowidjojo. Beliau adalah anak nomor tiga. Untuk perusahaan Gudang Garam yang sekarang dijalankan oleh beliau, awalnya didirikan pada tahun 1958, dan beliau pun menjabat sebagai posisi direktur untuk menggantikan ayahnya yang sudah meninggal. Untuk sekarang ini, anak-anak beliau pun ikut berperan serta di dalam usaha keluarga bisnis Gudang Garam yang sudah terkenal ini. Namun perjuangan beliau tentu tidak sedikit juga dalam memperjuangkan perusahaan Gudang Garam ini sehingga dapat menjadi salah satu perusahaan rokok paling besar di negara Indonesia, dan bahkan menjadikannya sebagai sebuah perusahaan yang lebih sukses dibandingkan sebelumnya. Beliau dilahirkan di kota Kediri provinsi Jawa Timur, dan memiliki nama asli kelahiran Cai Daoping.
Untuk kekayaan yang dimiliki oleh beliau, totalnya yaitu US$ 7,4 Miliar dan jika dirupiahkan sekitar 70,3 Triliun, dan itupun pada akhir tahun 2012, sementara pada tahun ini sepertinya sudah sangat bertambah banyak. Tentu saja, total kekayaan ini didapat dari perusahaan Gudang Garam yang memang sudah dijalankan sejak puluhan tahun dan dikelola dengan baik pula. Bahkan, untuk produk rokok buatan Gudang Garam juga berkualitas tinggi dan sudah mendapatkan hati di konsumen.
Tentunya, untuk menjaga kualitas dari rokok buatan perusahaan tersebut. Maka, Gudang Garam memiliki komplek perkebunan tembakau sendiri yang memiliki luas kurang lebih 514 are. Mari kita membicarakan kilas balik secara singkat, di tahun 1956, ayah beliau yang sebelumnya bekerja pada perusahaan rokok, kemudian setelah mendapat cukup pengalaman barulah mencoba mendirikan perusahaan rokok sendiri yang pada saat itu diberi nama rokok Tjap Gudang Garam. Dan, dari situlah perjalanan sukses perusahaan raksasa ini dimulai.
Dalam perjalanan bisnisnya, perusahaan Gudang Garam pun sudah mengalami banyak sekali hambatan dan kesulitan. Tetapi karena bantuan dari Catur Dharma II yang sudah dijalankan dengan konsisten maka rintangan dan hambatan pun bisa dilalui dengan sukses dan selamat. Dan mulai dari pemerintahan order baru, adanya kebijakan ekonomi dari pemerintah dan juga stabilitas politik pun secara garis besar sudah mendukung adanya perkembangan bagi perusahaan Gudang Garam. Bahkan perusahaan ini juga mendapat dukungan dari BANK BNI pada tahun 1946, terutama dalam hal modal kerja, yang memang awalnya hanyalah jutaan rupiah namun hingga milyaran rupiah. Dan seiring perkembangan, perusahaan Gudang Garam di tahun 1971 mulai beralih status menjadi sebuah perusahaan badan hukum yang memiliki bentuk Perseroan Terbatas. Dan dengan bantuan fasilitas PMDN, maka usaha perluasan produksi pun bisa dijalankan tanpa adanya hambatan, dapat dilihat dari pembangunan unit pabrik berikutnya yang lebih mudah.
Sekian artikel mengenai profil Susilo Wonowidjojo, semoga berkenan.
*sumber foto: forbes